Nama : Gandi Gunawan
Kelas : 4eb03
NPM : 23211006
Pengertian Kecurangan (Fraud)
:
Kecurangan (fraud)
merupakan penipuan yang disengaja dilakukan yang menimbulkan kerugian tanpa
disadari oleh pihak yang dirugikan tersebut dan memberikan keuntungan bagi
pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi karena adanya tekanan untuk melakukan
penyelewengan atau dorongan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dan adanya
pembenaran (diterima secara umum) terhadap tindakan tersebut.
Kecurangan bisa
terjadi di dalam sebuah profesi, contohnya profesi akuntansi. Seorang akuntan
yang melakukan kecurangan dalam prosedur akuntansi akan mengakibatkan informasi
akuntansi yang dihasilkan tidak akan berguna bagi pihak-pihak yang
membutuhkannya.
Karena sebuah
informasi akuntansi yang dihasilkan dari proses akuntansi dari suatu entiti
sangatlah penting, dimana informasi ini menjadi pertimbangan terhadap program
atau kebijakan entiti tersebut untuk mencapai tujuannya. Contohnya
kecurangan dalam pelaporan keuangan, kesalahan pencatatan akuntansi dapat
menyebabkan salah saji material pada pelaporan keuangan.
Salah saji
material pada pelaporan keuangan mengacu pada pengertian bahwa keputusan
pengguna laporan keuangan akan terpengaruh/terkecoh oleh ketidakakuratan
informasi yang terjadi karena salah saji tersebut. Secara umum salah saji
material dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu kualitatif dan kuantitatif.
Contoh salah saji yang kategori pertama adalah kesalahan pengelompokan rekening
di pelaporan keuangan. Semisal pinjaman dari bank yang berumur kurang dari 1
tahun (current) dilaporkan di rekening pinjaman jangka panjang (non-current).
Efek dari kesalahan ini bisa berakibat pada tidak akuratnya perhitungan rasio
lancar (current ratio) dan perbandingan hutang pada modal (debt to equity
ratio).
Selain itu
kecurangan dalam laporan keuangan dapat menyangkut tindakan seperti
manipulasi, pemalsuan atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen
pendukungnya yang menjadi sumber data bagi penyajian laporan keuangan,
representasi yang salah dalam atau penghilangan dari laporan keuangan
peristiwa, transaksi, atau informasi signifikan.
Faktor-faktor Kecurangan
Akuntansi :
1. Tekanan (Unshareable
pressure/ incentive). Merupakan motivasi seseorang untuk melakukan fraud.
Motivasi melakukan fraud, antara lain motivasi ekonomi, alasan emosional
(iri/cemburu, balas dendam, kekuasaan, gengsi), nilai (values) dan apa pula
karena dorongan keserakahan. Menurut SAS no. 99, terdapat empat jenis kondisi
yang umum terjadi pada pressure yang dapat mengakibatkan kecurangan. Kondisi
tersebut adalah financial stability, external pressure, personal financial
need, dan financial targets.
2. Adanya kesempatan /
peluang (Perceived Opportunity). Yaitu kondisi atau situasi yang memungkinkan
seseorang melakukan atau menutupi tindakan tidak jujur. Biasanya hal ini dapat
terjadi karena adanya internal control perusahaan yang lemah kurangnya
pengawasan, dan/atau penyalahgunaan wewenang. Di antara 3 elemen fraud
triangle, opportunity merupakan elemen yang paling memungkinkan untuk
diminimalisir melalui penerapan proses, prosedur, dan control dan upaya deteksi
dini terhadap fraud.
3. Rasionalisasi
(Rationalization). Merupakan elemen penting dalam terjadinya fraud, dimana
pelaku mencari pembenaran sebelum melakukan kejahatan, bukan sesudah melakukan
tindakan tersebut. Rasionalisasi diperlukan agar si pelaku dapat mencerna
perilakunya yang illegal untuk tetap mempertahankan jati dirinya sebagai orang
yang dipercaya, tetapi setelah kejahatan dilakukan, rasionalisasi ini
ditinggalkan karena sudah tidak dibutuhkan lagi. Rasionalisai atau sikap (attitude),
yang paling banyak digunakan adalah hanya meminjam (borrowing) asset yang
dicuri dan alasan bahwa tindakannya untuk membahagiakan orang-orang yang
dicintainya.
Teknik Untuk Mendeteksi
Kecurangan Laporan Keuangan :
1. Management and Directors Manajemen
hampir selalu terlibat ketika kecurangan terhadap laporan keuangan yang
terjadi. Seperti penggelapan dan penyimpangan, kecurangan laporan keuangan
biasanya dilakukan oleh individu tertinggi dalam organisasi, dan paling sering
atas nama organisasi. Karena manajemen biasanya terlibat, manajemen dan direksi
harus diselidiki untuk menentukan paparan dan motivasi mereka saat melakukan
penipuan. Dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan, diperoleh pemahaman
manajemen dan apa yang memotivasi mereka adalah setidaknya sama pentingnya
dengan memahami laporan keuangan.
2. Relationship with Others
Financial statement fraud sering dilakukan dengan membantu organisasi nyata
atau fiktif lainnya. Hubungan yang harus dideteksi adalah sebagai berikut:
Hubungan dengan lembaga keuangan, Hubungan dengan pihak organisasi dan individu,
Hubungan dengan auditor eksternal, Hubungan dengan pengacara, Hubungan dengan
investor, Hubungan dengan lembaga peraturan (regulator).
3. Organization and Industry
Financial statement fraud seringkali tidak terdeteksi dengan menciptakan
struktur organisasi yang memudahkan untuk menyembunyikan fraud. Atribut
organisasi yang menyarankan eksposur potensi penipuan mencakup hal-hal seperti
terlalu kompleks struktur organisasi, organisasi tanpa sebuah departemen audit
internal. Peneliti harus memahami siapa pemilik dari sebuah organisasi.
4. Financial Result and
Operating Characteristics Banyak yang dapat dipelajari tentang kecurangan
laporan keuangan yang dengan erat memeriksa pengelolaan dan dewan direksi,
hubungan dengan orang lain, dan sifat organisasi. Melihat ketiga elemen
biasanya melibatkan prosedur 22 yang sama untuk semua jenis penipuan laporan
keuangan, apakah rekening tersebut dimanipulasi. Diantaranya adalah rekening
pendapatan, rekening aset, kewajiban, pengeluaran, atau ekuitas. Jenis eksposur
diidentifikasi oleh laporan keuangan dan karakteristik operasi dari organisasi.
Dalam memeriksa keuangan pernyataan untuk menilai eksposur kecurangan,
pendekatan terhadap laporan keuangan non-tradisional harus dilakukan. Gejala
kecurangan yang paling sering terdeteksi adalah melalui perubahan dalam laporan
keuangan.
5. Internal Auditor. Institute
of Internal Auditing (IIA) mendefinisikan internal auditing sebagai aktivitas
pemberian keyakinan serta konsultasi yang independen dan obyektif, yang
dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki operasi organisasi. Definisi
lain mengatakan internal auditing sebagai suatu penilaian yang dilakukan oleh
pegawai perusahaan yang terlatih terhadap ketelitian dan efisiensi
catatan-catatan (akuntansi) perusahaan serta pengendalian internal yang
terdapat dalam perusahaan. Tujuannya adalah membantu manajemen dalam
pelaksanaan tanggungjawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan
komentar mengenai kegiatan yang diaudit.
6. External Auditor. Tidak
hanya internal auditor yang diperlukan dalam mendeteksi kecurangan terhadap
suatu perusahaan. External auditor juga sangat diperlukan, yang bertujuan dapat
menganalisa jika internal auditor mengalami kesulitan untuk mnedeteksi
kecurangan.
Analisis Mengenai Artikel Diatas
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui
kecurangan (fraud) ialah sebuah istilah umum, dan mencakup semua sarana dengan
berbagai kecerdikan yang dapat dirancang oleh manusia, yang terpaksa dilakukan
oleh satu individu, untuk mendapatkan keuntungan lebih dari pihak lain oleh
pernyataan palsu. Tidak ada aturan yang pasti dan tidak berubah-ubah yang dapat
diletakkan sebagai proporsi umum dalam mendefinisikan penipuan, karena termasuk
kejutan, tipuan, licik dan cara-cara yang tidak adil dimana pihak lain ditipu.
Pada dasarnya kecurangan terjadi karena adanya system keamanan
perusahann yang minim dari pengawasan pihak auditor dan adanya kesempatan
untuk melakukan kecurangan2 terhadap perusahaan. Sebenernya kecurangan itu dapat
dicegah dengan adanya pengawasan yang internsif dan sanksi hukum yang berat maka hal
tsb akan membuat pihak pelaku kecurangan akan mempertimbngkan akibat dari tindakannya.
sumber refrensi :
http://silviamarlina.blogspot.com/2014/11/kecurangan-fraud-dalam-profesi-akuntansi.html
https://amelhusna.wordpress.com/2014/11/15/kecurangan-dalam-profesi-akuntansi/
sumber refrensi :
http://silviamarlina.blogspot.com/2014/11/kecurangan-fraud-dalam-profesi-akuntansi.html
https://amelhusna.wordpress.com/2014/11/15/kecurangan-dalam-profesi-akuntansi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar